Senin, 31 Agustus 2020

Targetkan Revitalisasi 100 KM Trotoar, Kepala Dinas Bina Marga DKI Mengaku Hanya Mampu Buat 10 KM

 


TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Hari Nugroho mengaku bakal menunda rencana revitalisasi trotoar di ibu kota.

Pasalnya, anggaran dari APBD 2020 yang diterima Dinas Bina Marga mengalami penyusutan yang sangat signifikan.

"Revitalisasi ditunda karena Covid-19, kemarin kan (dapat dana) Rp 1,2 triliun, tapi yang bisa transaksi saat ini paling Rp 20 miliar," ucapnya, Senin (31/8/2020).

Awalnya, Pemprov DKI Jakarta menargetkan bakal merevitalisasi trotoar di ibu kota sepanjang 100 kilometer (Km).

Namun, akibat adanya refocusing anggaran untuk penanganan Covid-19, Hari mengaku hanya bisa membangun 10 km trotoar.

Rp 20 miliar itu kecil dari Rp 1,2 triliun. Rencana awalnya 100 km, paling sekarang 10 km," ujarnya di Balai Kota DKI.

Nantinya, revitalisasi tersebut bakal difokuskan di sejumlah daerah yang menjadi wilayah Transit Oriented Development (TOD), seperti di dekat Stasiun Juanda dan Tanah Abang.

"Kecil-kecil (trotoar yang direvitalisasi), itu di Tanah Abang, TOD Juanda, Jalan Jati Baru, itu kecil-kecil saja," kata anak buah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan itu.

Untuk diketahui, dana sebesar Rp 1,56 triliun yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2020 awalnya disiapkan untuk proyek 

revitalisasi trotoar tahun ini.

Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Hari Nugroho mengatakan, revitalisasi ini merupakan kelanjutan dari program serupa yang telah dijalankan sejak 2019 lalu.

"Tahun ini (targetnya) 97 kilometer dengan anggaran untuk trotoar sebesar Rp 1,56 triliun," ucapnya, Rabu (15/1/2020).

Revitalisasi trotoar ini akan difokuskan di kawasan yang masuk zona integrasi moda transportasi umum di Jakarta.

Seperti di sepanjang Jalan MT Haryono, Jalan KH Mas Mansyur, Jalan Pramuka, dan Jalan Gatot Subroto.

Kami fokus ke daerah yang terintegrasi antar moda dulu, seperti model di Cipete. Kemudian di Antasari juga seperti itu," ujarnya saat dikonfirmasi.

Jadi rencananya itu memang akan kita ubah dulu," tambahnya.

Proyek revitalisasi trotoar ini sendiri sudah diamanatkan dalam Instruksi Gubernur (Ingub) Nonor 66 Tahun 2019 tentang Pengendalian Kualitas Udara.

Dalam Ingub tersebut, disebutkan bahwa Gubernur Anies Baswedan menginstruksikan Dinas Bina Marga untuk merevitalisasi trotoar di 25 ruas jalan protokol, arteri, maupun penghubung.

Pada tahun 2019 lalu, Dinas Bina Marga telag memulai revitalisasi trotoar di 10 ruas jalan, yaitu di Jalan DR. Satrio, Jalan Otto Iskandardinata, Jalan Matraman Raya, Jalan Pangeran Diponegoro, Jalan Kramat Raya, dan Jalan Salemba Raya.

Kemudian, Jalan Cikini Raya, Jalan Latumenten, Jalan Danau Sunter Utara, Jalan Yos Sudarso, dan Jalan Kemamg Raya juga telah direvitalisasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Wali Kota Resmikan Penggunaan Pintu Air Phb Pondok Bambu

  Wali Kota Administrasi Jakarta Timur, M. Anwar, menghadiri temu warga RW 011 Kelurahan Pondok Bambu, Kecamatan Duren Sawit, Minggu (12/2/2...