Minggu, 28 Maret 2021

Tegas Jadi Oposisi, PKS Optimistis Raih 12% di Pemilu 2024

 


Jakarta, Beritasatu.com - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) meyakini kebijakannya menjadi oposisi terhadap pemerintah mampu mendongkrak perolehan suaranya hingga meraih 12% pada Pemilu 2024. Hal ini disampaikan Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera saat menjadi penanggap hasil rilis survei nasional Charta Politika Indonesia bertajuk “Evaluasi Kebijakan, Aktivitas Masyarakat, dan Peta Politik Triwulan I 2021” yang digelar secara daring, Minggu (28/3/2021).

"Mudah-mudahan PKS di 2024 mendapat target sesuai dengan yang diharapkan, mudah-mudahan 12% tercapai," kata Mardani.

Berdasarkan hasil survei Charta Politika, PDIP menjadi partai yang dipilih 20,7% responden jika pemilu digelar saat survei dilakukan. Kemudian Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) berada pada posisi kedua dengan elektabilitas 14,2%, disusul PKB 9,7%, PKS 8,2%, Partai Golkar 7,8%, Partai Nasdem 5,4%, Partai Demokrat 4,2%, PPP 2,2%, PSI 1,8%, PAN 1%, dan partai lain meraih di bawah 1%. Hasil survei ini menunjukkan elektabilitas PKS meningkat dibanding Pemilu 2019 lalu. Saat itu, PKS meraih 8,2%.

Mardani menyatakan, hasil survei tersebut menunjukkan pilihan PKS untuk mengambil posisi sebagai oposisi yang tegas jelas kritis konstruktif sebagai pilihan tepat. Sikap tersebut diteguhkan dalam Rekernas pada bulan lalu. Selain oposisi, Rakernas juga meneguhkan sikap PKS untuk terdepan dalam melayani rakyat dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

"Yang paling tinggi kenaikan elektabilitasnya PKS. Ini menegaskan sikap oposisi PKS tepat dan kami di Rakernas kemarin dan di Munas kemarin meneguhkan sikap oposisi ditambah dengan DNA melayani. Mudah-mudahan dengan sikap oposisi yang tegas, jelas, kritis konstruktif bahkan ditambah scientific belakangan ini ditambah dengan DNA melayani (meraih 12% di 2024)," kata Mardani.

Mardani mengatakan, hasil survei Charta Politika menempatkan PKS berada di urutan ke-empat di bawah PDIP, Gerinda dan PKB. Namun, dengan margin of error +/- 2,83%, PKS, kata Mardani dapat mengklaim berada di atas PKB.

"Tentu kami gembira di antara semua parpol walaupun PDIP nomor 1, Gerindra nomor 2, PKB sama PKS dalam margin error ya kita bisa mengklaim juga sebagai yang ketiga," katanya.

Dalam pemaparan hasil surveinya, Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia, Yunarto Wijaya mengakui PKS menjadi partai dengan tren elektabiltas yang meningkat bahkan dibanding Pemilu 2019. Tak tertutup kemungkinan hal ini disebabkan pilihan PKS untik menjadi oposisi pemerintah.

"Saya tidak tahu apakah PKS adalah simbol terkuat daripada oposisi," kata Yunarto.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Wali Kota Resmikan Penggunaan Pintu Air Phb Pondok Bambu

  Wali Kota Administrasi Jakarta Timur, M. Anwar, menghadiri temu warga RW 011 Kelurahan Pondok Bambu, Kecamatan Duren Sawit, Minggu (12/2/2...