Senin, 15 Agustus 2022

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta terus menggenjot upaya integrasi antarmoda transportasi.

 


KOMPAS.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta terus menggenjot upaya integrasi antarmoda transportasi.

Hal itu agar moda transportasi di Ibu Kota semakin aman dan nyaman, sehingga masyarakat mau beralih dari kendaraan pribadi ke kendaraan umum.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, salah satu indikator paling sederhana agar sebuah kota disebut maju atau modern adalah ketika masyarakatnya menggunakan kendaraan umum untuk kegiatan sehari-hari.

“Itu sebabnya kita genjot betul transformasinya dari kendaraan pribadi ke kendaraan umum. Satu kata kunci, yaitu integrasi. Di kota modern dan global, transportasinya pasti terintegrasi. Naik kendaraan dari mana saja, bisa berpindah ke mana saja, bisa antarmoda,” ungkap Anies Baswedan dalam keterangan persnya, Selasa (16/8/2022).

Terkait integrasi transportasi, Anies menjelaskan, sejak ada Jakarta dan Lingko (JakLingko) atau sistem terintegrasi antarmoda di DKI Jakarta, pengguna kendaraan umum meningkat tiga kali lipat dibandingkan 2016.

Hal ini karena kendaraan umum, seperti angkutan kota (angkot) yang disebut Mikrotrans, kini memiliki jangkauan lebih luas serta tidak perlu ngetem.

Kenyamanan yang meningkat berkat sejumlah Mikrotrans yang sudah dilengkapi dengan air conditioner (AC).

Selain itu, pengoperasian 30 bus listrik Transjakarta yang berjalan sejak Jumat (4/3/2022), menambah kenyamanan dalam berkendaraan umum di Ibu Kota. Di samping menekan polusi udara, bus listrik ini pun bebas dari polusi suara.

Mulai Kamis (11/8/2022), pengguna transportasi publik di Ibu Kota dapat menikmati tarif integrasi antarmoda transportasi.

Adapun implementasi tarif integrasi ini merupakan penugasan yang diamanahkan oleh Pemprov DKI Jakarta agar masyarakat kian tergerak menggunakan transportasi umum.

Penerapan tarif integrasi ini semakin optimal berkat aplikasi JakLingko. Dengan aplikasi ini, pengguna dapat meng-input lokasi tujuan dan memilih rekomendasi rute sesuai tujuan.

Ongkos tarif yang telah disesuaikan maksimal Rp 10.000 jika menggunakan lebih dari satu moda transportasi. Namun, apabila pengguna hanya menggunakan satu moda, tarif yang berlaku akan sama dengan yang berlaku pada masing-masing operator.

Selain dengan Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta, PT JakLingko Indonesia juga bersinergi secara intensif dengan tiga Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) transportasi DKI selaku operator yang juga mengimplementasikan tarif integrasi, yaitu PT Transjakarta, PT Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta (Perseroda), dan PT Light Rail Transit (LRT) Jakarta.

Pengamat transportasi dan tata kota Universitas Trisakti Yayat Supriatna menilai, kerja sama business-to-businessantarpemangku kepentingan memiliki andil besar terhadap upaya integrasi antarmoda transportasi.

“Langkah ini dimaksudkan agar tidak ada sekat yang bisa menghambat orang untuk menggunakan moda transportasi publik,” jelas Yayat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Wali Kota Resmikan Penggunaan Pintu Air Phb Pondok Bambu

  Wali Kota Administrasi Jakarta Timur, M. Anwar, menghadiri temu warga RW 011 Kelurahan Pondok Bambu, Kecamatan Duren Sawit, Minggu (12/2/2...