Rabu, 25 Mei 2022

UGM, DKI Jakarta, dan Pengelola Kawasan Kemayoran Lakukan Kerjasama Kelola Ruang Terbuka

 


SLEMAN - Universitas Gadjah Mada (UGM), DKI Jakarta, dan Pusat Pengelolaan Komplek Kemayoran melakukan kerja sama penatan dan revitalisasi ruang terbuka hijau di kawasan komplek Kemayoran serta bidang pendidikan, penelitian, pengabdian masyarakat, dan implementasi program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

Rektor UGM, Profesor Panut Mulyono, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, dan Direktur Utama Pusat Pengelola Komplek Kemayoran, Medi Kristianto menandatangani kontrak kesepahaman (MoU) di Ruang Multimedia Kantor Pusat UGM, Rabu (25/5/2022).

Rektor UGM, Profesor Panut Mulyono, mengatakan kerja sama penataan ruang publik ini memiliki peran penting bagi masyarakat DKI, terutama dalam menjalankan aktivitas. Apalagi keberadaan ruang publik yang sehat, nyaman, dan menyenangkan sangat diperlukan.

Sedangkan kerjasma di bidang pendidikan, terutama pengembangan sumberdaya manusia (SDM) guna menopang jalannya pemerintahan yang baik, menjadi hal penting. Penitian, perencanaan pembangunan juga bisa dilakukan secara bersama dengan saling sinergi harapannya berbagai persoalan yang dihadapi bisa diselesaikan dengan baik.

Karena itu bangga menjadi mitra kerja sama dari DKI Jakarta dan Pusat Pengelolaan Komplek Kemayoran dan berharap kerja sama yang telah disepakati bersama bisa segera direalisasikan dan bermanfaat bagi semua pihak.

"Mudah-mudahan kerja sama ini benar-benar bisa diimplementasikan dalam pekerjaan riil sehingga memberikan manfaat bagi ketiga belah pihak," harapnya.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengatakan kawasan perkotaan menjadi kontributor pemanasan global dan perubahan iklim. Penambahan ruang terbuka hijau di perkotaan bisa menjadi terobosan dalam upaya mengurai persoalan pemanasan global dan perubahan iklim.

"DKI Jakarta bertugas menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 30 persen di 2030 dan saat ini sudah mencapai 26 persen dan yakin dalam 3 tahun lagi bisa capai 30 persen," katanya.

Untuk itu dengan kerja sama ini berharap komplek Kemayoran menjadi ruang ketiga yang berkontribusi terhadap lingkungan hidup dan sosial masyarakat, serta pencapaian target penurunan emisi gas rumah kaca 2030 dan net zero emissions 2050.

"Diharapkan ruang terbuka hijau dan ruang terbuka biru yang terbangun akan berkelanjutan ke depannya," harapnya.

Direktur Utama Pusat Pengelolaan Komplek Kemayoran, Medi Kristianto menjelaskan pusat pengelolaan komplek Kemayoran merupakan bagian dari pelayanan publik di Jakarta. Saat ini mengelola 454 hektar kawasan terbuka dengan 5 hektar diantaranya hutan dengan vegetasi yang beragam. Lalu 40 hektar berupa laoangam golf yang menjadi daerah resapan air dan ruang terbuka hijau dan 17 hektar berupa danau untuk pengendalian banjir di sekitar Jakarta Pusat dan Jakarta Utara.

"Semoga MoU ini tidak berhenti di penandatanganan naskah kesepahaman saja namun ada aksi yang bisa segera direalisasikan di lapangan,” paparnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Wali Kota Resmikan Penggunaan Pintu Air Phb Pondok Bambu

  Wali Kota Administrasi Jakarta Timur, M. Anwar, menghadiri temu warga RW 011 Kelurahan Pondok Bambu, Kecamatan Duren Sawit, Minggu (12/2/2...