Merdeka.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem di DKI Jakarta mulai 9-15 Oktober 2022. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, pihaknya bertanggungjawab untuk merespons peristiwa hujan dengan cepat.
"Tanggung jawab kita adalah merespons dengan cepat, mengeringkan dengan cepat juga (agar) fasilitas-fasilitas bisa digunakan kembali," kata Anies ketika ditemui di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST), Bantargebang, Bekasi pada Senin (10/10).
Anies mengatakan, sistem drainase Jakarta hanya dapat menampung air 250mm per hari. Maka dari itu, apabila hujan dengan intensitas 100mm per hari, sangat wajar terjadi genangan.
"Sistem drainase kita itu menampung 250mm per hari untuk di kawasan perumahan dan perkampungan. Nah, kalau hujannya di atas 100mm per hari tentu terjadi genangan," jelas Anies.
Sebagai antisipasi, pemerintah provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan siaga dan menyiapkan alat-alat yang dapat digunakan untuk meminimalisir dampak dari genangan tersebut.
"Itu artinya kita semua harus siaga bahwa potensi limpahan air hujan yang ekstrem bisa terjadi. Kami di Jakarta antisipasi dengan memastikan bahwa alat-alat yang bisa digunakan untuk disiagakan. Dipastikan mobil truk pemadam kebakaran dan pengamanan semua disiagakan," ujar Anies.
Lebih lanjut, Anies menyarankan, seluruh masyarakat tetap waspada dan menggunakan kendaraan umum bila kondisi lalu lintas tidak kondusif.
"Saya mengajak untuk seluruh masyarakat agar waspada memantau, apabila terjadi hujan lebat atau (menjaga) kondisi lalu lintas dianjurkan menggunakan kendaraan umum sehingga bisa leluasa ya," tambah Anies.
Seperti diketahui, banjir dan macet mulai menghiasi ibu kota sepekan terakhir. Khususnya pada Kamis (6/10) lalu. Usai hujan lebat, banjir terjadi dimana-mana. Ditambah macet parah juga dikeluhkan masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar