JawaPos.com – Rencana Pemerintah yang ingin mengganti semua kendaraan dinas pejabat dengan mobil listrik menuai kritik. Anggota Komisi VII DPR RI Fraksi PKS, Mulyanto menyatakan, rencana tersebut dinilai mengada-ada, dan tidak mendesak untuk dilaksanakan. Mengingat keuangan negara saat ini sedang tidak baik-baik saja.
Ia menyarankan Pemerintah menghemat anggaran negara untuk mengantisipasi kemungkinan terjadi resesi global di tahun-tahun mendatang. Jika Pemerintah tetap ngotot, ingin mengganti kendaraan dinas pejabat dengan mobil listrik, ia menyarankan agar menggunakan mobil listrik buatan Esemka.
Esemka itu merek lokal kebanggaan bangsa Indonesia. Kita harus apresiasi karya anak bangsa yang dikenalkan oleh Presiden Jokowi,” kata Mulyanto kepada wartawan, Senin (10/10).
Pabriknya sudah ada. Ordernya sudah banyak. Tinggal dikembangkan saja ke varian mobil listrik,” sindir Mulyanto.
Mulyanto menyayangkan, bila Presiden Jokowi sampai benar-benar melaksanakan program penggantian kendaraan dinas ini dengan menggunakan mobil merek lain. Hal tersebut menandakan Presiden tidak melihat kemampuan keuangan negara.
Dalam berbagai kesempatan, lanjut Mulyanto, Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberi kode peringatan bahwa kondisi keuangan Indonesia ada pada posisi tidak aman.
Karena itu, lanjut Mulyanto, Pemerintah perlu berhati-hati memilih program yang hanya memanjakan fasilitas aparat negara. Bila program tersebut tidak terlalu penting sebaiknya ditunda atau dibatalkan.
“Apalagi sekarang beredar kabar sudah ada beberapa pejabat negara yang cawe-cawe dalam program penggantian kendaraan dinas ini. Kita patut curiga keterlibatannya dalam program ini bukan untuk tujuan yang baik. Tapi untuk kepentingan pribadi dan kelompoknya,” pungkas Mulyanto.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar